Alat - Alat Penolong

Alat - Alat Penolong

03:39 0
Sesuai dengan BAB II SOLAS 1974 bawah alat - alat penolong yang harus terdapat di kapal terdiri atas  : 

1. Sekoci Penolong ( Life Boat )
    Sekoci adalah alat penolong yang depat di gunakan untuk evakuasi seluruh awak kapal ( Dan penumpang ) karena memiliki konstuksi yang lebih kuat dan alat penolong lainya dan mempunyai kapasitas hingga batas maksimum daya angkut 150 orang sesuai ukuran sekoci ( BAB III SOLAS 1974 aturan 41 pasal 2.2.1 ).

menurut Bab III SOLAS 1974 aturan 41 pasal 1.1.1, sekoci hanya di pergunakan dengan pada daerah perairan yang tenang.

a. Menurut Bab III SOLAS 1974, sekoci penolong di bedakan menjadi : 
     ➧    Sekoci terbuka ( open life boat )
     ➧    Sekoci tertutup sebagian( partially enclosed )
     ➧    Sekoci tertutup sebagian secara otomatis ( self righting partially enclosed )
     ➧    Sekoci tertutup ( totali enclosed )
     ➧    Sekoci sistem udara otomatis (self contained air support system )
     ➧    Sekoci dengan pelindung tahan api ( fire protect )

b.  Menurut dan penggerak nya , sekoci penolong di bedakan menjadi : 
     ➧    Sekoci dengan penggerak dayung dan layar
     ➧    Sekoci mekanik yaitu tenaga penggerak secara mekanik dan bukan motor
     ➧    Sekoci motor , umunya sekoci yang di lengkapi motor di luar badan sekoci dapat di gunkan               untuk  "  Rescue Boat  "  bila memenuhi persyaratan sebagaimana di atur dalam aturan 47               Bab   III SOLAS 1974.


2.  Rakit Penolong ( Life Raft )
     Rakit penolong merupakan rakit yang terbuat dari bahan yang tahan dengan goresan dan kenyal
     sehingga tidak mudah rusak oleh hentakan dan goncangan . Rakit penolong mempunyai kapasitas
     8 - 40 orang dan tidak boleh kurang dari 6 orang tergantung dari luas lantai dan daya apung yang
     di milikinya ( Bab III SOLAS 1974 aturan 39 dan 40 )

     Rakit penolong dapat juga digunakan sebagai " Survaval Craft "  yang baik terutama pada cuaca
     buruk dan berombak karena di rancang memiliki stabilitas yang lebih baik dari sekoci penolong
     karena yang lentur ( flexible ) dan tertutup lebih memungkinkan di gunakan pada perairan yang
     berombak dan dalam cuaca yang buruk.

Menurut Bab III SOLAS 1974 , rakit penolong di bedakan menjadi 2 , yaitu :

a. Rakit penolong yang di kembangkan ( Inflatable Life Raft )
    Inflatable life raft merupakan rakit penolong yang di simpan dalam keadaan terlipat dan di
     kembangkan pada saat akan di gunkan / di turunkan ke laut.

b. Rakit penolong tegar / kaku ( Rigid Life Raft ) 
    Rigid life raft merupakan rakit penolong yang terkembang dalam penyimpanannya dan siap di
    gunakan setiap saat pada waktu di perlukan.


3. Pelampung Penolong ( Life Bouy )
    Pelampung ini di pergunakan untuk mengapungkan korban yang jatuh di laut , sebelum di lakukan
    pertolongan lebih lanjut. Dapat di lengkapi dengan lampu menyala otomatis ( self igniting ) , alat
    yang dapat menghasilkan asap berwarna jingga ( Orange Smoke ) dan tali penghantar sepangjang
    ± 30 meter.

Pelampung Penolong di bagi menjadi 3 tipe yaitu :
a.   Pelampung yang di lengkapi tali
b.   Pelampung yang di lengkapi tali dan lampu
c.   Pelampung yang di lengkapi tali dan syarat asap. Pelampung ini harus dapat di jatuhkan ke laut
      secara cepat dari anjungan kapal dengan alat peluncur.


4. Rompi Penolong ( Life Jackets ) 

Persyaratan umum :
a.   Mampu menahan api selama sedikitnya 2 detik 
b.   Seseorang harus memakainya dalam waktu 1 menit tanpa bantuan orang lain
c.   Dapat di gunakan secara mudah dengan tingkat kesalahan yang sedikit
d.   Nyaman di pakai
e.   Dapat di gunakan untuk terjun ke laut dari ketinggian 4,5 m di atas air dengan aman 
f.   Bila pemakainya tidak sadarkan diri harus dalam keadaan terlentang di atas permukaan air dengan
     jarak hidung 12 cm di atas air
g.  Daya apung tidak kurang dari 5% bila di gunakan selama 24 jam di air tawar 
h.  Dilengkapi dengan peluit.


5. Alat -Alat Apung ( Bouyant Apparatus )

Persyaratan menurut SOLAS
a.  Harus dengan ukuran dan kekuatan yang di setujui oleh administrasi ( pemerintahan ) sehingga
     tidak rusak bila di jatuhkan ke laut dari tempat penyimpanan
b.  Berat tidak lebih 180 kg
c.  Terbuat dan bahan dan konstruksinya di setujui pemerintahan 
d.  Harus efektif dan mantap bila mengapung di bagian mana saja di atas air
e.  Dilengkapi tali tangkap dan tali berjumbai di bagian luar alat - alat apung di gunakan sebagai 
     tambahan dalam sekoci dan rakit penolong yang di isyratkan pada penyelamatan jiwa di laut.


6. Alat - Alat Tali ( Line throwing Apparatus )
    Persyaratan menurut SOLAS
a.   Mampu melemparkan tali ; dengan kecepatan arah yang dapat di andaikan
b.   Memiliki 4 proyektif yang mampu melemparkan tali sepanjang 230 m di cuaca baik
c.   Memiliki 4 tali yang mempunyai kekuatan putus tidak kurang dari 2 KN
d.   Dilengkapi dengan cara mengoprasikan secara rici dan jelas


7. Isyarat Tanda Bahaya 
a.   Cerawat Payung ( Parachute Flare )
      Merupakan isyarat cahaya menyerupai benda panjang yang diluncurkan hingga mencapai ketinggian paling sedikitnya 300 m di permukaan air dan berguna untuk menarik perhatian pesawat terbang atau kapal lain yang melintas di sekitar kejadian kecelakaan untuk mencari dan meminta pertolongan.

b.   Cerawat Tangan ( Hand Flere )
      Merupakan isyarat berupa obor dengan nyala berwarna merah yang bergunasama dengan cerawat payung dan harus mampu menyala selama satu menit dan tidak mati walau di terpa angin kencang.

c.   Isyarat Asap (nSmoke Signal )
      Merupakan isyarat tanda bahaya berupa asap tebal berwarna jingga yang berguna sama dengan cerawat tangan dan mampu bekerja paling lambat 3 menit terapung di perairan air tenang.

   
8. Alat Penuruna Sekoci dan Tangga Embarkasi ( Launching )
    Alat penurunan sekoci ada 4 macam, yaitu : 
     a. Dewi - dewi puffing ( Hiffing Devits )
         Di gunakan untuk menurunkan sekoci maupun rakit jenis terbuka atau sebahagian terbuka dan
         dikerjakan secara manual dengan sistem mekanik dengan bantuan udara bertekanan.

     b. Dewi - dewi lengan tunggal ( Single Arm Devits )
         Di gunakan untuk menurunkan sekoci maupun rakit yang kaku

     c. Dewi -dewi gaya berat ( Gravity Devits )
         Di gunakan untuk menurunkan sekoci maupun rakit jenis terbuka atau sebahagian terbuka dan
         di kerjakan secara manual dengan sistem mekanik dengan bantuan udara bertekanan.

      d. Peluncur otomatis ( Free Fall Arrangment )
          Di gunakan untuk menurunkan sekoci tertutp maupun rakit yang di kembangkan

 Alat penurunan rakit ada 3 yaitu :
 a. Dewi - dewi lengan tunggal ( Single Arm Devits )
 b. Peluncur otomatis ( Free Fall Arrangment )
 c. Penegmbangan otomatis ( Float Free Arrangment )
     Di gunakan untuk mengikat sekoci atau rakit tertutup. Sekoci atau rakit yang di lengkapi alat ini
     akan terkembang secara otomatis dan terlepas dari ikatanya secara terjadi otomatis apabila kapal
     tenggelam.


9. Immersion Sulit dan Thermal Protection Aid 
    a. Immersion Suit 
        Merupakan pakaian yang terbuat dari bahan yang kedap air dan tahan api sedikitnya 2 detik dan
        ginakan pada waktu menuju sekoci , rakit penolong atau pada waktu terjun ke laut.

       Pakian ini berfingsi  untuk melindungi tubuh pemakai dari cuaca dingin mempertahan kan suhu
       tubuh pemakai apabila suhu mencapai 5 C dan penurunan suhu kurang dari 2 C selama 1 jam.

   b. Thermal Protection Aid 
       Merupakan kantong atau pemakai yang terbuat dari bahan kedap air dengan pengantar panas
       yang sangat rendah.


Menjangka Peta

Menjangka Peta

11:31 1

➤ Pengertian Tentang Laut

  *    Peta laut adalah hasil pemindahan bentuk lengkung Bumi ke atas bidang datar yang memuat hal-hal serta keterangan -keterangan yang di buth kan seorang Navigator dalam menentukan posisi Kapal.
Jarak, Haluan dan Keselamatan Navigasi di laut. Di lengkapi dengan benda bantu Navigasi dan peruman-peruman.
      Peta Laut ialah Peta yang di laut sedemikian agar dapat di pakai untuk merencanakan atau mengikuti suatu pelayaran di laut lepas, peranan pedalaman seperti Danau, Sungai, Terus, dll.
Dengan demikian peta laut itu di pakai untuk di pakai untuk di pakai untuk pedoman berlalu lintas di atas air.

       ➤ Proyeksi Peta


   *   Proyeksi peta adalah cara untuk menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi pada sebuah bidang permukaan bumi pada sebuah bidang datar ( Peta Laut ).

Hasil pemindahan ini tindak lah begitu baik seperti yang di harapkan , sehingga perlu di buatkan proyeksi peta.
      Kegunaaan Proyeksi Peta Adalah untuk maksud tertentu dapat di pakai peta yang cocok untuk kegiatan itu dan dapat memilih peta-peta dengan Distorsi yang paling kecil sehingga bentuk peta yang terjadi lebih mendekati bentuk yang sebenarnya.

Kategori Proyeksi Peta terbagi atas 3 ( tiga ) bagian utama yang di jelaskan pada Gambar di bawah ini :
1.  Proyeksi pada Bidang Datar ( Azimuthal Proyection ).
2.  Proyeksi pada Bidang Kerucut ( Conical Proyection ).
3  Proyeksi pada Biddang Silinder ( Cylindrical Proyeksi ).

➡   Lintang Adalah Busur Derajat yang melalui tempat-tempat tertentu, di hitung mulai dari Kartulistiwa sampai Jajar tempat tersebut.


 ➤  Lintang Senama Dan Senama


 *  Jika dua titik di bumi kedua nya terletak di setengah belahan bumi bagian Utara atau pun kedua titik tersebut juga berada di belahan bumi bagian selatan maka lintang tersebut : Lintang Senama.

➤  Lintang Tidak Senama


 *   Jika dua titik terletak pada setengah belahan bumi yang berada artinya suatu titik terletak di belahan bumi bagian Utara dan yang satu titik terletak di belahan bumi bagian Selatan maka Lintanya di sebut : Lintang Tidak Senama.


 ➡   Bujur Adalah Busur terkecil pada Khatulistiwa di hitung mulai dari Derajat NOL. Sampai Derajat yang melalui tempat itu.


   Δ = Delta adalah Selisih.

  ➤  Bujur Senama Dan Tindak Senama.

   * Jika Bujur kedua tempat Adalah Senama, perbedaaan Bujur ( Δ BU ) di peroleh dengan mengurangkan ( - ) kedua Bujur nya satu sama lainnya.

   * Jika Bujur nya tidak senama di dekat Derajat NOL. maka untuk memperoleh BU kita harus menambahkan ( + ) kedua Bujur nya.

   * Jika Bujur nya tidak Senama di dekat Bujur 180', maka Δ BU dapat di temukan dengan dua cara adalah sebagai berikut.

   * Jumlah kan ke dua Bujur tersebut dan Kurang kan hasil nya dari 360'. 

   * Kurang kan tiap Bujur dari 180', dan Jumlahkan kedua hasilnya. 


Magnet Kering Dan Magnet Basah

11:31 0

Pedoman magnet kering, sesuai penjelasan terdahulu bahwa jenis pedoman ini tidak menggunakan zat cair untuk keseimbanga piringan pedoman nya.

Pedoman magnet kering di mana batang-batang magnet di paang sejajar satu sama lain dan di gantungkan di bawah mawar pedoman dengan menggunakan benang sutra sehingga dapat bergerak bebas secara horizontal. Adapun bagian-bagian utama pedoman magnet kering adalah :
            A. Piringan pedoman 
            B. Ketel pedoman 
            C. Cicin lenja
            D. Rumah pedoman


Gambar di bawah ini merupakan penampang tegak sebuah pedoman magnet kering.

Ket
a. Katel
b. Tutup Kaca
c. Kaca Baur
d. Pena ( Semat )
e. Ujung Semat yang di lengkapi iridium
f. Sungkup dari aluminium
g. Batu Nilam dalam sungkup
h. Pinggiran dari aluminium
i. Benang Sutra
k. Batang Magnet
m. Cincin Lenza



         Gambar Pedoman Kering



Pedoman magnet basah, pada pedoman ini kecil pedomannya terbuat dari bulatan torak yang harus benar-benar kedap air dan kedap udara. Pada bagian atas di pasang sebuah kaca bening bulat agara pada saat pembaca angka-angka skala derjat daat terbaca dengan jelas sedangkan tutp pada bagian bawah berupa kaca baur pandang supaya sinar lampu yang di pasang di bawahnya dapat menerangii angka - angka skala derjad. Secara umum fungsi cairan yang ada di dalam ketel yaitu untuk merendam getaran - getaran kapal sehingga piringan pedoman lebih tenang dan juga dapat mengungi kemungkinan kerusakan pada semat dan mawar pedoman.
       Cairan ketel pedoman terdiri air mawar murni dengan persentase 57% sampai 80% sedangkan alkohol murni 100% dengan persentase 20% sampai 25%.
ruangan dalam ketel pedoman tidak boleh terisi udara karena akan mengakibatkan korosif bagian dalam ketel selain itu juga dapat mengurangi ketenangan piringan pedoman. Apabila ada perubahan cuaca antar panas dan dingin rongga udara ketel pedoman dapat mengakibatkan pedoman berubah bentuk atau dapat melengkung.

Mamfaat campuran alkhol di dalam pedoman magnet adalah
     ➤  Untuk menurunkan titk beku air, hal ini sangat berguna apabila pedoman digunakan di tempat -  tempat pada lintang tinggi atau di daerah yang mengalami misum dingin sehingga kemungkinan cairan pedoman tiddak membeku.
     ➤  Untuk mengurangi kemungkinan korosif dari bagian - bagian dalam ketel pedoman.



Gambar Penampak Tegak Peoman Magnet Basah

















Penjelasan Gambar
1. Ketel pedoman tempat bagi seluruh bagian - bagian kompas, umumnya terbuat dari kuningan atau penggunanya.
2. Piring pedoman tempat penulisan skala derajat kompas dan arah mata angin.
3. Batangan Magnet kekuatan yang mengarahkan arah utara dan piring pedoman agar tetap rata.
4. Pemberat pengaturan terhadap gaya gravitasi untuk membuat piring edoan cepat kembali pada posisi tegak bila terjadi guncangan.
5. Pelampung mengapungkan dan menjaga kestabilan posis dari piring pedoman agar tetap rata.
6. Cairan ( alcohol 75% dan 25% ) berfungsi untuk :
         a. Tidak mudah menjadi pengkaratan.
         b. Cairan tidak mudah membeku.
         c. Cairan tidak mudah menguap.
         d. Menjaga cat pada kompas agar tidak terkelupas.
7. Cincin Lenja pengaturan keseimbangan pada kompas agar tidak terkelupas posisi tegak walaupun kapal dalam posisi seimbang.
8. Batang Semat tegak lurus di tengah - tengah bagian bawah piringan pedoman, yang merupakan pengatur keseimbangan terhadap kedudukan pelampung, pemberat dan batang magnet.
9. Tempat dudukan alat baring ( pesawat penjara celah ).
10. Kaca penutup sebagian penutup bagian dalam.


Pada intinya kegunanya sama di atas kapal tetapi di atas kapal niaga lebih banyak menggunakan kompas magnet basah karena perawatannya lebih mudah di imbangkan dengan kompas magnet kering, perbedaan utamanya hanya terletak pada :
       
*Piringan Pedoman magnet besah terapung dalam suatu cairan, sedankan
*Piringan Pedoman magnet kering menggunakan cairan.

Pada bagian tutup alas di beripemberat gunanya untuk menambah ketenangan ketel pedoman. Karena selama pelayaran kapal pasti kan mengalami perubahan - perubahan suhu yang cukup besar maka cairan dalam ketel pedoman akan dapat ikut berubah suhunya dengan demikian cairan tersebut sekali waktu akan memuai, untuk mencegah takanan cairan di dalam ketel pedoman bertambah maka ketel pedoman di lengkapi dengan sebuah tromol pemuai untuk menampung lkelebihan cairan akibat pemuaian tersebut.
Disamping tromol pemuai tersebut bagian bawah ketel juga di buat bergelombang untuk membantu mengatasi atau menerima pemuaian tersebut dengan demikian tidak terjadi perubahan letak dari duduk semat.


Perinsip Magnet Compas

11:31 0
Manet kompas kerja berdasarkan induksi magnet bumi yang terjadi pada besi-besi kapal, baik itu besi keras, lunak maupun setengan keras. cara kerja magnetis kompas berpedoman pada hukum colomb I, II dan III juga hukum induksi magnetis.

➤HUKUM COLOUMB I
kutup-yang tidak senama dari dua (2) magnet badang akan saling tarik menarik sedang kan kutup-kutup senama akan saling tolak menolak .

➤HUKUM COLOUMB II
gaya tarik dan gaya tidak magnetis adalah berdanding lurus dengan banyaknya magnetisme yang terkumpul pada kutup-kutup nya.

➤HUKUM COLOUMB III
gaya tarik/tolak magnetis berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari letak kutup-kutup yang saling mempengaruhi . 


➡ HUKUM INDUKSI MAGNETIS
        1. Di dalam besi yang di induksi di dekat kutup yang meninduksi di banagkitkan sebuah kutup                 yang tidak senama. 
        2. Induksi nagnetis adalah berbanding lurus dengan banyak nya magnetis di dalam kutup yang                 menginduksi.
        3. Induksi magnetis adalah berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari besi yang menginduksi             dan yang di induksikan.


Pedoman magnet adalah sebuah alat navigasi yang di gunakan untuk menentukan arah di laut, baik berupa haluan kapal maupun baringan. Dengan bertambah modren dan praktisnya pedoman gyro banyak para navigator yang melalaikan pedoman magnet meskipun pedoman gyro dapat di andalkan namun sebagai alat bentu navigasi pesawat ini tetap bergantung pada sumber tenaga dari luar ( tenaga listrik ) pedoman gyro dapat sewaktu-waktu tidak berfungsi ( apabila terjadi gangguan yang kecil saja pada arus listrik dapat berakibat patal dan penunjukan arah nya menjadi tidak menentu ) sebaliknya pada pedoman magnit sebagaimana di jelaskan terdahulu bahwa pedoman magnit bekerja berdasarkan sifat-sifat magnit pada sebuah magnit batang yang terpasang pada mawar pedoman. sifat-sifat magnit pada sebuah magnit batang atau suatu magnit jarum antara lain :  

                             * Memilih gaya tarik/tolak terhadap logam bermagnet lain ( baja dan besi )
                             * Kekuatan gaya tarik/tolak tersebut adalah terkuat pada ujung-ujung batang                                           magnet
                             * Ujung batang magnet batang tersebut di berinama kutub, kutub utara dan kutub                                     selatan
                             * Kutub-kutub yang senama dari dua buah magnet batang akan saling tolak                                             menolak dan kutub yang tidak senama akan tarik menarik.
                             * Apabila sebuah magnet di tempatkan sedemikian rupa sehingga dapat berputar                                     bebas dalam bidang horizontal maka kutub-kutub nya akan mengarah atau                                             menunjuk kutub bumi.
                             * Berdasarkan jekuatan gaya tarik/tolak antara dua buah magnet kedua kutub yang                                   berasangkutan dan berbandingan terbalik dengan jarak anatara kutub-kutub                                           pangkat dua ( hukum coloumb )

Sesuai dengan penempatan dan fungsinya pedman magnit di bagi menjadi 
     A. Pedoman standart
     B. Pedoman Kemudi
     C. Pedoman darurat

Menurut konstruksi pedoman magnet di bagi menjadi : 
   1. Pedoman magnet kering, sesuai penjelasan terdahulu bahwa jenis pedoman ini tidak menggunakan zat cair untuk keseimbanga piringan pedoman nya. Pedoman magnet kering di mana batang-batang magnet di paang sejajar satu sama lain dan di gantungkan di bawah mawar pedoman dengan menggunakan benang sutra sehingga dapat bergerak bebas secara horizontal. Adapun bagian-bagian utama pedoman magnet kering adalah :
            A. Piringan pedoman 
            B. Ketel pedoman 
            C. Cicin lenja
            D. Rumah pedoman

Gambar di bawah ini merupakan penampang tegak sebuah pedoman magnet kering.

Ket
a. Katel
b. Tutup Kaca
c. Kaca Baur
d. Pena ( Semat )
e. Ujung Semat yang di lengkapi iridium
f. Sungkup dari aluminium
g. Batu Nilam dalam sungkup
h. Pinggiran dari aluminium
i. Benang Sutra
k. Batang Magnet
m. Cincin Lenza



         Gambar Pedoman Kering


Sistem Kemudi Dan Kompas

Sistem Kemudi Dan Kompas

11:31 0

Indonesia sebagai salah satu Negara Maritim besar seharus nya mempunyai para pelaut yang harus mempunyai inspiransi kemaritiman besar yang kuat demi kemajuan dunia Maritim.

seperti pembelajaran terdahulu Kompas dan Sistem Kemudi adalah satu peljaran kompetensi untuk jurusan Nautika yang mana di gunakan pada saat Taruna Praktek kerja laut. dan menjadi seorang Mualim di atas kapal. Kompas dan Sistem adalah alat Navigasi yang sangat penting bagi seorang Navigator untuk menjalankan sebuah kapal niaga, kompas juga dapat di gunakan untuk menentukan posisi kapal dengan bantuan alat baring Navigasi yaitu Azimut Circle.
    Di atas kapal ada beberapa pedoman yang sering kita jumpain bahkan harus ada misal nya pedoman Magnetdan pedoman Gaya begitu juga dengan sebuah kemudi di atas kapal. Kapal tanpa kemudi ibarat  kita berjalan tanpa tujuan. Karena sebelum kita melakukan pelayaran di suatu wilayah seorang Mualim akan menetukan suatu garis Haluan kemudian kapal akan mengikti garis haluan tersebut sampai ketujuan.
    Seperti kita ketahui pada kemudi kapal ada 3 yaitu Cara penggunaan nya yaitu Manual, Auto Pilot, dan Kemudi Darurat pada Steer kemudi itu sendiri sistem penggunaanya selain Auto Pilot dan Manual ada yang nama nya NFU ( Non Follow Up ) yang sering menggunakan NFU ini biasanya kapal-kapal Suppiy atau kapal yang sering menggunakan oleh gerakan.

          Pedoman Magnet

  Kata Magnet berasal dari bahasa Yunani Magnes atau Magnetisithas yang batu dari magnesia, Magnet merupakan benda yang dapat menarik benda-benda lain di sekitar seperti Besi, Baja, dan Kobalf.
sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet lemeter yang tersusun secara teratur. Magnet mempunyai bagian-bagian yang paling kuat  daya tarik nya yaitu : Bagian Kutub, Magnet yang terdidri dari kutub Utara ( KU ) dan kutub Selatan ( KS ), ada tiga mecam magnet menurut proses terjadi nya yang di kenal :

 1. Magnet Alam : Potongan besi yang magnet nya berdasarkan alamiah antara lain terdapat di Asia.
 2. Magnet Buatan : Benda baja atau besi yang di jadikan magnet secara buatan oleh sapuan-sapuan          dengan megnet lain.
 3. Magnet Elektron : Batang besi lunak yang di lilit dengan kumpulan tembaga ( Isolasi ) yang di            aliri oleh listik batang besi, akan menjadi Magnetis hanya apabila kumpulan di aliri Listrik.
MAGNET

MAGNET

11:31 0

Indonesia sebagai salah satu Negara Maritim besar seharusnya mempunyai para pelaut yang harus mempunyai inspirasi kemaritiman yang kuat demi kemajuan dunia Maritim.

Seperti pembelajaran terdahulu kompas dan sistem kemudi adalah satu pelajaran kompetensi untuk jurusan nautika yang mana akan di gunakan pada saat taruna praktek kerja laut dan menjadi seorang mualim di atas kapal. Kompas dan sistem kemudi adalah alat Navigasi yang sangat penting bagi seorang navigator untuk menjalankan sebuah kapal niaga, kompas juga dapat di gunakan untuk menentukan posisi kapal dengan bantuan alat baring navigasi yaitu Azimut Circle. Di atas kapal ada beberapa pedoman yang sering kita jumpai bahkan harus ada misalnya pedoman magnet dan pedoman gyro begitu juga dengan sebuah kemudi di atas kapal, kapal tanpa kemudi ibarat kita berjalan tanpa tujuan karena sebelum kita melakukan pelayaran di suatu wilayah seorang mualim akan menentukan suatu garis haluan kemudian kapal akan mengikuti garis haluan tersebut sampai ke tujuan. Seperti kita ketahui pada kemudian kapal ada tiga sistem cara penggunaannya yaitu, Manual, Auto Pilot dan manual ada yang namanya NFU (Non Follow Up ) yang sering menggunakan NFU ini biasanyan kapal-kapal supply atau kapal yang sering melakukan oleh gerak.


                      PEDOMAN MAGNET


     Kata magnet berasal dari bahasa yunani magnet atau magnetis ithos yang batu dari magnesia, magnet merupakan benda yang dapat menarik benda-benda lain di sekitarnya seperti Besi, baja, dan kobalt. sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet elemeter yang tersusun secara teratus. Magnet mempunyai bagian yang paling kuat daya tariknya yaitu bagian kutup magnet yang terdiri dari Kutub Utara ( KU ) dan Kutub Selatan ( KS ), ada tiga macam magnet menurut proses terjadinyayang kita kenal :
           1.Magnet Alam : Potongan besi yang magnet nya berdasarkan alamiah anatara lain terdapat di                                        asia
           2. Magnet Buatan : Benda Baja atau besi yang di jadikan magnet secara buatan oleh sapuan-                                                sapuan dengan magnet lain.
           3. Magnet Elektro : Batang besi lunak yang di lilit dengan kumparan magnetis hanya apabila                                               kumparan di aliri listrik.

        Benda Magnetik Dan Non Magnetik


Benda-benda yang ada di sekitar kita berdasakan sifat kemagnetan nya dapat di bedakan menjadi 2     ( Dua ) macam.

1. Benda Magnetik adalah benda yang dapat di pengaruhi ( ditarik/ditolak ) oleh magnet, benda magnet ini di bagi menjadi :

                            A. Faromsgnetik adalah benda-benda yang dapat di tarik kuat oleh magnet dan                                          dapat di buat menjadi magnet, Contoh : Besi, Bajas, cobalt, nikel.
                            B. Paramagnetik adalah benda-benda yang di tarik lemah mangan, platina,                                                  almunium dan uranium.
                            C. Diamegnetik adalah benda-benda yang seolah-olah ditolak oleh magnet dan tidak                                  dapat di buat jadi magnet, Contoh : Bismut, Seng, emas.

     Dari di lakukan dengan tiga ( 3 ) cara :

               ➤       Magnet Batang.
               ➤       Magnet Lada/Magnet U
               ➤       Magnet Jarum


Nama-Nama Magnet

 * Silinder
 * Batang
 * Jarum
 * U
 * Ladam
 * Keping

    Cara Membuat Magnet

Dapat di lakukan dengan tiga ( 3 ) cara :

     1.  Cara Mengosok yaitu Cara mengosok ujung magnet permanen pada permukaan benda bahan                magnet, misal nya Besi di gosok dengan magnet yang searah dan berulang-ulang, bahan                      magnet ini akhir nya akan bersifat seperti magnet batang yang mempunyai dau kutup dan                    kemagnetan nya bersifat permanen.
     2.  Mengalirkan arus listrik DC/elektromagnet yaitu mengalirkan arus listrik pada kumparan yang            di bagian tengah di masukan inti besi ( Misal nya Paku yang besar ) magnet yang dibuat                      dengan ini akan mempnyai sifat yang permanen artinya hanya bersifat sebagai magnet sewaktu            di aliri listriksaja. kutup magnet yang di peroleh dapat di tentukan dengan kaidah tangan kanan            Oerstead.
     3.  Induksi Magnet yaitu dengan cara mendekatkan benda yang bukan magnet dengan magnet                   permanen sehingga benda tersebut akan bersifat sebagai magnet.


Pada batang magnet akan terdapat 3 ( Tiga ) bagian utama :

      1.    Kutup magnetis terletak pada ujung-ujung batang magnet lebih kurang ½  x  panjang batang                magnet, berdasarkan konvensi internasional  di sepakati :
                                                                     A.  Kutup Utara di sebut kutub merah
                                                                     B.  Kutup Selatan di sebut kutub biru
     2.    Sumbu magnet adalah garis yang menghubungkan kutub-kutub magnet
     3.    Bidang netral yaitu bidang tegak lurus sumbu magnetis yang terletak tepat di tengah batang                 magnet.

Jenis-Jenis baringan Dan Cara Menentukannya

11:31 2

Pada penetuan posisi kapal dengan memakai benda baringan benda kadang timbul segitiga kesalahan yang cukup besar di peta, hal ini disebabkan  karena:


    1. Kekeliruan mengenal benda 
    2. Kekeliruan waktu melukis baringan
    3. Tidak tepat pada waktu membaring 
    4. Jarak antara kedua baringan cukup lama
    5. Kemungkinan peta yang dipakai tidak teliti pada waktu pembuatannya.
       

Baringan akan baik hasilnya  jika pemilihan benda baringan tepat dan baik. Untuk itu benda baringan harus memenuhi syarat sebagai berikut.


    a. Ambil baringan benda-benda yang jauh / yang tidak cepat berubah posisinya. 
    b. Baringan yang satu dan yang lain mempunyai beda sudut tegak lurus atau hampir
        tegak lurus.
    c. Benda-benda yang diambil harus dikenali
    d. Jangan ambil benda yang saling atau hampir bertolak belakang.
         

Jika  dalam menentukan posisi kapal dengan membaring (posisi sejati), terjadi kesalahan yang hanya disebabkan oleh pemakaian deviasi yang salah maka posisi kapal itu dapat di koreksi dengan memakai: 


     a. Kertas tembus bening
     b. Station pointer 
     c. Dengan memutar 3 garis baringan.
     d. Dengan lingkaran luar
      

Berikut ini adalah beberapa macam baringan


1. Baringan penuntun


    Yaitu baringan dimana 2 benda darat kelihatan menjadi satu. dapat juga satu benda dipakai sebagai penuntun  dengan baringan nya sudah tertera di peta. Selama kapal berada pada garis baringan itu maka kapal akan tetap aman. 


2. Baringan silang


        Yaitu baringan dimana kedua perpotongan  garis baringan adalah posisi kapal.


3. Kombinasi baringan dan jarak.


       Jarak nampak suar yang telah diketahui setelah di koreksi dengan tinggi mata. Kedudukan kapal adalah perpotongan baringan dengan lingkaran jarak tampak yang sudah di koreksi tadi. 



4. Kombinasi baringan dan peruman


         Tempat kedudukan kapal dipeta didapat dai baringan yang dilakukan pada kedalaman yang diukur    pada waktu yang bersamaan.



5. Baringan yang di geserkan 


        Misalkan baringan pertama dari sebuah benda diambil  pada jam 08.20 Baringan kedua diambil pada jam 08.40. jarak yang ditempuh selama 20 menit adalah 20/60 x kecepatan  kapal rata-rata. Dari titik poros garis baringan pertama dengan haluan diukur jarak yang telah ditempuh. Di titik  ini di tarik garis baring kedua (geser), yang memotong garis baringan kedua di posisi kedua. 



6. Baringan khusus
a. Baringan 4 surat (45 derajat)



b. Baringan 30 dan 60  atau 7/8



 c. Baringan 2 dan 4 surat (22,5 dan 45 atau 7/10)



D. Baringan 26,5 dan 45


Pasang Surut Air Laut.

Pasang Surut Air Laut.

11:30 0

Pasang ialah gerakan Vertikal permukaan air laut sebagai akibat bekerja nya gaya tarik bulan dan matahari. 

Secara Global dapat di sebutkan bahwa pasang itu merupakan Gerakan naik dari permukaan air.
Surut ialah merupakan gerakan turun dari permukaan air. Air Tenang ialah pergantian dari gerakan naik ke gerakan turun.
Buku pasang rusut indonesia yang ada di kapal memuat informasi tentang : Ramalan harian pasang surut.

ketinggian ramalan pasang surut air laut berdasar kan Decimeter.

Waktu yang di pakai  adalah Tolok.

Angka yang di garis bawah menunjukan angka air tertinggi dan angka air terendah untuk hari itu.
Di dalam tabel juga di berikan pembagian daarah waktu indonesia dan contoh Vention.

   Cara menggunakan buku pasang surut untuk mengetahui pasang surut di suatu tempat adalah sebagai berikut.

- Bulan apa
- tanggal bepara
- Jam berapa
- Air tertinggi dan air terendah dapat sekalian pada angka-angka yang di garis bawah.
Skala Bujur

Skala Bujur

11:30 0
- Terdapat di atas / bawah peta.
- Skala bujur berdasarkan Khatulistiwa.
- Skala bujur hanya di pakai untuk menentukan bujur nya suatu tempat bukan untuk mengatur jarak.

    Loksodron Adalah garis bawah di bumi yang membentuk Sudut-sudut yang sama dengan semua derajat.

Peta harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
1. Sudut-sudut di bumi harus dapat di pindahkan ke peta tanpa perubahan ( kontorum ).
2. Loksodrom ( Garis Haluan )di peta harus dapat di pindahkan sebagai garis lurus peta yang memenuhi kedua syarat tersebut di atas di sebut peta bertumbuh,.

        Akibat pada peta adalah  - Daerah merupakan garis lurus.
                                                 -  Jajar-jajar merupakan garis laut.
                                                 - Derajat-derajat nya harus sejajar satu sama lain
                                                 - Jajar-jajar harus sejajar satu sama lain.

  Pembagian Peta Menurut Kegunaan nya ;

➡  Peta ICHTISAR.

      Syarat nya : 1. Berskala 1 : 60.000 atau lebih besar.
                          2. Dalam skala kecil meliputi daerah yang luas.
                          3. Dtael dalam peta tidak perlu.
                          4. Memberikan keterangan tentang Navigasi.

➡ Peta SAMUDRA.

     Syarat nya : 1. Skala 1 : 600.000 atau lebih kecil.
                         2. Di pakai untuk menyebrang samudra.
                         3. Meliputi daerah yang luas.

➡ Peta ANTAR PULAU.

     Syarat nya : 1. Berskala  : 1000.000 sampai dengan 1 : 600.000
                         2. Dipakai untuk antar Pulau.
                         3. Dtael peta harus di tunjukan sekali pun tidak wajip.

➡ Peta PANTAI.

Syarat nya : 1. Berskala 1 : 50.000 atau lebih.
                    2. Dipakai pada mendekati atau menjahui Teluk.
                    3. Dtael peta harus dan wajip di buat.

➡ Peta PENJELAS.

     Syarat nya : 1. Berskala antar 1 : 50.000 atau lebih.
                         2. Di pakai untuk memperjelas Navigasi di daerah perairan sempit atau daerah                                          berbahaya untuk di layarin.
                         3. Dtael peta mutlak di perlukan.

➡  Peta PELABUHAN.

      Syarat nya : 1. Berskala kira-kira 1 : 50.000 atau lebih.
                          2. Di pakai waktu mendekati atau meningggalkan pelabuhan atau untuk merencnakan                               tempat berlabu.
                          3.Dtael peta sangat di perlukan.

Perbedaan Lintang

11:29 0

 ➤Penjelasan Lintang Senama dan Lintang Tidaki Senama, Jika 2 tempat ( Titik A dan Titik B ). Di bumi mempunyai lintang yang Senama misal nya Lintang Utara ( LU ), maka menghitung perbedaan lintang nya ( LI ), di peroleh dengan mengurasikan kedua Lintang nya satu sama lain.

Kemudian jika kedua tempat ( Titik A dan Titik B ), di bumi mempunyai Lintang Tidak Senama artinya Satu tempat / Titik A terletak di lintang ( LI ) di peroleh dengan menambahkan kedua lintang.

   ➤ Contoh Perhitungannya.

Tempat A = 02⁰ - 30' LU                               Tempat A = 02⁰ - 20' LU
Tempat B = 05⁰ - 30' LU                               Tempat B = 03⁰ - 30' LS

 ➤ CONTOH GAMBAR SENAMA DAN TIDAK  SENAMA .











     Lintang Senama                         Lintang Tidak Senama


 ➤ Dari tiga proyeksi pada bidang Datar tersebut yang terkenal Adalah proyeksi Gnomonik, karena mempunyai sifat sebagai berikut.

- Titik Pusat proyeksi adalah Titik Pusat Bumi.
- Pada proyeksi ini di gunakan suatu bidang Singgung Globe.
- Titik-titik pada Globe di gambarkan pada bidang Datar.
- Titik Singggungnya dapat di pilih di kutup,Di khatulistiwa dan jajar-jajar.



➤ Peta Mecator


   Peta Mecator mempunyai beberapa kelebihan anatara lain :
- Garis Lintang dan Garis Bujur adalah Garis-garis Lurus yang saling tegak lurus satu sama lain.
- Garis Loxodrome ( Haluan Kapal ) juga merupakan garis lurus.
  Di peta garis Loxodrome Memotong Bujur-bujur atas sudut yang sama,
- Sudut antara garis Haluan di bumi sama dengan Peta.
- Skala Bujur Tetap.
  Skala Lintang dan Skala Bujur pada Peta Mecator.

  ➤ Skala Lintang :

- Terdapat dikiri / kanan, pinggiran peta.
- 1 Skala Lintang = 60 Mill laut.
- Skala Lintang di pakai untuk mengukur jarak.

ILMU PELAYARAN DATAR

ILMU PELAYARAN DATAR

11:29 0

Ilmu pelayaran datar adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengajarkan cara untuk melayarkan sebuah kapal dari suatu tempat lain nya dengan selamat aman dan ekonomis.

Di sebabkan pengaruh laut, misal nya Ombak, Arus, Angin, Maka jarak yang terpendek belum tentu dapat tempuh dalam waktu yang tersingkat.

Faktor-Faktor menentukan pelayaran adalah cuaca keadaan laut. Sifat " Kapal nya sendiri ".

- Ilmu Pelayaran Datar  Ialah   Ilmu pelayaran yang menggunakan benda-benda bumiawi ( Pulau-                                                         pulau, Gunung, Tanjung, Suar, dll ).

-Ilmu Pelayaran Astronomi   Ialah  Ilmu pelayaran yang menggunakan benda-benda Angkasa,(                                                                    Matahari, Bulan, Bintang ).

-Ilmu Pelayan Elektronik  Ialah   Ilmu yang menggunakan ilmu Navigasi yang berdasarkan atas alat-                                                         alat Elektronik ( Radio, Pecarih arah, RDF, Radar, Loran, Decca,                                                           dll ).

  1.2 Bentuk Bumi Dan Bagian-Bagianya.


         Bentuk Bumi
  Bahwa Bumi berbentuk bulat dapat di buktikan dari keadaan-keadaan sebagai berikut.

-  Sebuah kapal berlayar yang datang mendekat. Mula-mula akan terlihat Tiang-tiangnya terlebih dahulu. Baru nampak Anjungan nya.

-  Adanya perbedaan waktu dan adanya Siang dan Malam.

-  Jika orang berjalamm lurus dengan arah yang tetap maka ia akan tiba kembali di tempat semula.

-  Pada waktu terjadi Gerhana Bulan, terlihat bahwa batas bayangan Bumi di Bulan berbentuk                 lingkaran.  

-  Dari hasil-hasil pemotretan Satelit, Ternyata memang Bumi berbentuk Bulat.

-  Bagian permukaan Bumi yang nampak ini menjadi semakin besar jika pemilik berada semakin            tinggi.