Alat - Alat Penolong

03:39
Sesuai dengan BAB II SOLAS 1974 bawah alat - alat penolong yang harus terdapat di kapal terdiri atas  : 

1. Sekoci Penolong ( Life Boat )
    Sekoci adalah alat penolong yang depat di gunakan untuk evakuasi seluruh awak kapal ( Dan penumpang ) karena memiliki konstuksi yang lebih kuat dan alat penolong lainya dan mempunyai kapasitas hingga batas maksimum daya angkut 150 orang sesuai ukuran sekoci ( BAB III SOLAS 1974 aturan 41 pasal 2.2.1 ).

menurut Bab III SOLAS 1974 aturan 41 pasal 1.1.1, sekoci hanya di pergunakan dengan pada daerah perairan yang tenang.

a. Menurut Bab III SOLAS 1974, sekoci penolong di bedakan menjadi : 
     ➧    Sekoci terbuka ( open life boat )
     ➧    Sekoci tertutup sebagian( partially enclosed )
     ➧    Sekoci tertutup sebagian secara otomatis ( self righting partially enclosed )
     ➧    Sekoci tertutup ( totali enclosed )
     ➧    Sekoci sistem udara otomatis (self contained air support system )
     ➧    Sekoci dengan pelindung tahan api ( fire protect )

b.  Menurut dan penggerak nya , sekoci penolong di bedakan menjadi : 
     ➧    Sekoci dengan penggerak dayung dan layar
     ➧    Sekoci mekanik yaitu tenaga penggerak secara mekanik dan bukan motor
     ➧    Sekoci motor , umunya sekoci yang di lengkapi motor di luar badan sekoci dapat di gunkan               untuk  "  Rescue Boat  "  bila memenuhi persyaratan sebagaimana di atur dalam aturan 47               Bab   III SOLAS 1974.


2.  Rakit Penolong ( Life Raft )
     Rakit penolong merupakan rakit yang terbuat dari bahan yang tahan dengan goresan dan kenyal
     sehingga tidak mudah rusak oleh hentakan dan goncangan . Rakit penolong mempunyai kapasitas
     8 - 40 orang dan tidak boleh kurang dari 6 orang tergantung dari luas lantai dan daya apung yang
     di milikinya ( Bab III SOLAS 1974 aturan 39 dan 40 )

     Rakit penolong dapat juga digunakan sebagai " Survaval Craft "  yang baik terutama pada cuaca
     buruk dan berombak karena di rancang memiliki stabilitas yang lebih baik dari sekoci penolong
     karena yang lentur ( flexible ) dan tertutup lebih memungkinkan di gunakan pada perairan yang
     berombak dan dalam cuaca yang buruk.

Menurut Bab III SOLAS 1974 , rakit penolong di bedakan menjadi 2 , yaitu :

a. Rakit penolong yang di kembangkan ( Inflatable Life Raft )
    Inflatable life raft merupakan rakit penolong yang di simpan dalam keadaan terlipat dan di
     kembangkan pada saat akan di gunkan / di turunkan ke laut.

b. Rakit penolong tegar / kaku ( Rigid Life Raft ) 
    Rigid life raft merupakan rakit penolong yang terkembang dalam penyimpanannya dan siap di
    gunakan setiap saat pada waktu di perlukan.


3. Pelampung Penolong ( Life Bouy )
    Pelampung ini di pergunakan untuk mengapungkan korban yang jatuh di laut , sebelum di lakukan
    pertolongan lebih lanjut. Dapat di lengkapi dengan lampu menyala otomatis ( self igniting ) , alat
    yang dapat menghasilkan asap berwarna jingga ( Orange Smoke ) dan tali penghantar sepangjang
    ± 30 meter.

Pelampung Penolong di bagi menjadi 3 tipe yaitu :
a.   Pelampung yang di lengkapi tali
b.   Pelampung yang di lengkapi tali dan lampu
c.   Pelampung yang di lengkapi tali dan syarat asap. Pelampung ini harus dapat di jatuhkan ke laut
      secara cepat dari anjungan kapal dengan alat peluncur.


4. Rompi Penolong ( Life Jackets ) 

Persyaratan umum :
a.   Mampu menahan api selama sedikitnya 2 detik 
b.   Seseorang harus memakainya dalam waktu 1 menit tanpa bantuan orang lain
c.   Dapat di gunakan secara mudah dengan tingkat kesalahan yang sedikit
d.   Nyaman di pakai
e.   Dapat di gunakan untuk terjun ke laut dari ketinggian 4,5 m di atas air dengan aman 
f.   Bila pemakainya tidak sadarkan diri harus dalam keadaan terlentang di atas permukaan air dengan
     jarak hidung 12 cm di atas air
g.  Daya apung tidak kurang dari 5% bila di gunakan selama 24 jam di air tawar 
h.  Dilengkapi dengan peluit.


5. Alat -Alat Apung ( Bouyant Apparatus )

Persyaratan menurut SOLAS
a.  Harus dengan ukuran dan kekuatan yang di setujui oleh administrasi ( pemerintahan ) sehingga
     tidak rusak bila di jatuhkan ke laut dari tempat penyimpanan
b.  Berat tidak lebih 180 kg
c.  Terbuat dan bahan dan konstruksinya di setujui pemerintahan 
d.  Harus efektif dan mantap bila mengapung di bagian mana saja di atas air
e.  Dilengkapi tali tangkap dan tali berjumbai di bagian luar alat - alat apung di gunakan sebagai 
     tambahan dalam sekoci dan rakit penolong yang di isyratkan pada penyelamatan jiwa di laut.


6. Alat - Alat Tali ( Line throwing Apparatus )
    Persyaratan menurut SOLAS
a.   Mampu melemparkan tali ; dengan kecepatan arah yang dapat di andaikan
b.   Memiliki 4 proyektif yang mampu melemparkan tali sepanjang 230 m di cuaca baik
c.   Memiliki 4 tali yang mempunyai kekuatan putus tidak kurang dari 2 KN
d.   Dilengkapi dengan cara mengoprasikan secara rici dan jelas


7. Isyarat Tanda Bahaya 
a.   Cerawat Payung ( Parachute Flare )
      Merupakan isyarat cahaya menyerupai benda panjang yang diluncurkan hingga mencapai ketinggian paling sedikitnya 300 m di permukaan air dan berguna untuk menarik perhatian pesawat terbang atau kapal lain yang melintas di sekitar kejadian kecelakaan untuk mencari dan meminta pertolongan.

b.   Cerawat Tangan ( Hand Flere )
      Merupakan isyarat berupa obor dengan nyala berwarna merah yang bergunasama dengan cerawat payung dan harus mampu menyala selama satu menit dan tidak mati walau di terpa angin kencang.

c.   Isyarat Asap (nSmoke Signal )
      Merupakan isyarat tanda bahaya berupa asap tebal berwarna jingga yang berguna sama dengan cerawat tangan dan mampu bekerja paling lambat 3 menit terapung di perairan air tenang.

   
8. Alat Penuruna Sekoci dan Tangga Embarkasi ( Launching )
    Alat penurunan sekoci ada 4 macam, yaitu : 
     a. Dewi - dewi puffing ( Hiffing Devits )
         Di gunakan untuk menurunkan sekoci maupun rakit jenis terbuka atau sebahagian terbuka dan
         dikerjakan secara manual dengan sistem mekanik dengan bantuan udara bertekanan.

     b. Dewi - dewi lengan tunggal ( Single Arm Devits )
         Di gunakan untuk menurunkan sekoci maupun rakit yang kaku

     c. Dewi -dewi gaya berat ( Gravity Devits )
         Di gunakan untuk menurunkan sekoci maupun rakit jenis terbuka atau sebahagian terbuka dan
         di kerjakan secara manual dengan sistem mekanik dengan bantuan udara bertekanan.

      d. Peluncur otomatis ( Free Fall Arrangment )
          Di gunakan untuk menurunkan sekoci tertutp maupun rakit yang di kembangkan

 Alat penurunan rakit ada 3 yaitu :
 a. Dewi - dewi lengan tunggal ( Single Arm Devits )
 b. Peluncur otomatis ( Free Fall Arrangment )
 c. Penegmbangan otomatis ( Float Free Arrangment )
     Di gunakan untuk mengikat sekoci atau rakit tertutup. Sekoci atau rakit yang di lengkapi alat ini
     akan terkembang secara otomatis dan terlepas dari ikatanya secara terjadi otomatis apabila kapal
     tenggelam.


9. Immersion Sulit dan Thermal Protection Aid 
    a. Immersion Suit 
        Merupakan pakaian yang terbuat dari bahan yang kedap air dan tahan api sedikitnya 2 detik dan
        ginakan pada waktu menuju sekoci , rakit penolong atau pada waktu terjun ke laut.

       Pakian ini berfingsi  untuk melindungi tubuh pemakai dari cuaca dingin mempertahan kan suhu
       tubuh pemakai apabila suhu mencapai 5 C dan penurunan suhu kurang dari 2 C selama 1 jam.

   b. Thermal Protection Aid 
       Merupakan kantong atau pemakai yang terbuat dari bahan kedap air dengan pengantar panas
       yang sangat rendah.


Artikel Terkait

Latest
Previous
Next Post »